بِسْــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ الرَّحِيم
Adab Berpakaian yang sesuai Syariat Islam
Assalamu’alaikum WR WB
Berpakaian sesuai syariat islam
pastilah sangat penting. Mengapa ? Karena Islam telah mengatur segala aturan
mengenai kehidupan kita di dunia ini hingga hari nanti, termasuk dalam
berpakaian. Islam telah mengatur cara berpakaian yang benar. Bagaimanakah itu
dan mengapa kita harus melakukannya. Kita pun harus mengikutinya, karena itu
merupakan syariat, dan rugilah kita jika kita tidak mengikutinya. Sebab banyak
keuntungan dibalik syariat yang telah ditetapkan, mulai dari ganjaran hingga
manfaat tersendiri di dalam kehidupan. Jadi Berpakaian Sesuai Syariat Islam
adalah bagaimana kita mengenakan pakaian yang sesuai aturan islam dan memiliki
keuntungan tersendiri serta berjuta manfaat bagi kehidupan kita
Dalil berpakaian yang benar dijelaskan di dalam
surat An Nur ayat 30-31 tentang menjaga pandangan, kemaluan dan perintah
menjaga auratnya kepada siapa saja, dan Al Ahzab ayat 59 yang berisi perintah
Allah kepada para Nabi untuk menutupi aurat istrinya, termasuk perintah ini pun
sampai kepada kita sebagai Islam generasi masa kini, serta beberapa hadist
pendukung
Ada berbagai aturan dan ketentuan dalam berpakaian
yang syar’i. Ada beberapa merupakan hal yang disepelekan, namun ternyata hal
tersebut penting.
Berikut
contoh cara berpakaian yang benar dan yang salah menurut ajaran islam
Bagi Laki Laki :
1.Menggunakan pakaian menutupi tubuh, terutama
bagian pusar hingga lutut
2Berpakaian tidak ketat
3.Tidak menggunakan perhiasan, justru dianjurkan
menggunakan parfum. karena perhiasan laki laki adalah perhiasan yang non wujud
4.Pakaian tidak mencolok
5.Sebaiknya berpakaian yang bersih, enak dilihat
dan tidak menimbulkan kecurigaan, serta berpenampilan sopan dan sewajarnya
seperti lelaki
Bagi Perempuan :
1.Menggunakan
pakaian yang menutupi seluruh tubuh, kecuali muka & telapak tangan, bukan
tangan.
2.Menutupi dada dengan memanjangkan jilbab ke
dada. Meski dada telah ditutupi oleh pakaian, namun tetap harus ditutup lagi
oleh jilbab. Dan juga menutupi pundak dengan memanjangkannya
3.Tidak berpakaian ketat, tidak transparan,
apalagi seronok, maka dari itu wanita diharuskan menggunakan rok hingga lebih
dari mata kaki. Dan bila transparan, gunakan 2 lapis kain penutup.
4.Untuk wanita sebaiknya tidak menggunakan parfum,
justru disarankan menggunakan perhiasan berupa warna dan pakaian (namun tidak
berlebihan). Dikarenakan parfum dapat menimbulkan syahwat bagi laki laki yang
menciumnya. Namun diperbolehkan menggunakannya jika untuk menghilangkan bau
badan. Karena bau badan pun bisa menimbulkan syahwat bagi lawan jenis yang
menciumnya
5.Berpakaian sewajarnya, enak dilihat, dan tidak
menimbulkan kecurigaan
6.Untuk berjilbab, ikatan rambut tidak boleh
menonjol dan terlihat pada jilbab. Hal ini dikarenakan sama saja seperti
menunjukan bentuk dan jumlah dari rambut tersebut
Adapun syarat yang harus dipenuhi dalam mengenakan pakaian bagi
perempuan, yaitu
1. Menutupi seluruh anggota tubuh kecuali bagian-bagian tertentu
yang boleh diperlihatkan.
2. Pakaian itu tidak menjadi fitnah pada dirinya.
3. Pakaian itu tebal dan tidak transparan sehingga bagian dalam tubuh tidak terlihat
4. Pakaian tersebut tidak ketat atau sempit sehingga tidak membentuk lekukan- lekukan tubuh yang dapat menimbulkan daya rangsang bagi laki-laki.
5. Tidak menyerupai pakaian laki-laki
6. Tidak menyerupai pakaian orang kafir
7. Tidak terlalu berlebihan atau mewah
2. Pakaian itu tidak menjadi fitnah pada dirinya.
3. Pakaian itu tebal dan tidak transparan sehingga bagian dalam tubuh tidak terlihat
4. Pakaian tersebut tidak ketat atau sempit sehingga tidak membentuk lekukan- lekukan tubuh yang dapat menimbulkan daya rangsang bagi laki-laki.
5. Tidak menyerupai pakaian laki-laki
6. Tidak menyerupai pakaian orang kafir
7. Tidak terlalu berlebihan atau mewah
Mengenai pakaian laki-laki juga ada beberapa syarat yang harus
dipenuhi, yaitu
1. Pakaian tidak
terbuat dari sutera murni
2. Tidak berlebihan atau mewah
3. Tidak menyerupai pakaian wanita
4. Tidak memberikan gambaran bentuk tubuh atau aurat dan tidak perlu memperlihatkannya.
5. Hendaknya panjang pakaian tidak melebihi kedua mata kaki.
2. Tidak berlebihan atau mewah
3. Tidak menyerupai pakaian wanita
4. Tidak memberikan gambaran bentuk tubuh atau aurat dan tidak perlu memperlihatkannya.
5. Hendaknya panjang pakaian tidak melebihi kedua mata kaki.
Lalu kira kira bagaimanakah ya cara menerepkanya
dalam kehidupan sehari hari ???
Berpakaian menurut syariat itu mudah, tinggal kita
menerapkannya sesuai aturan dalam kehidupan sehari hari saja, itu sudah membuat
kita terbiasa untuk berpakaian sesuai syariat. Ada cara lain untuk membuat
terbiasa :
1.Ingat kepada Allah dan Rasulullah selalu
2.Mulai berlatih dari hal yang kecil hingga hal
yang besar
3.Ingat akan bahaya yang didapat jika berpakaian
tidak benar
4.Ingat sama orang terdekat dan orang tua kita.
Kasihan sama mereka, jika kamu berbuat hal yang menimbulkan dosa terus menerus
bisa bisa menjerumuskan mereka
Ternyata,
Menurut penelitian, berpakaian yang benar dapat menjaga kesehatan kita. Sudah
jelas karena berpakaian yang menutup kulit itu sama dengan kita menjaga
kesehatan kulit kita. Dan ternyata, ada sebuah penelitian kecil yang menunjukan
bahwa wanita yang mengenakan jilbab itu sama dengan kita berolahraga sepanjang
hari. Karena disana terjadilah pembakaran pembakaran yang menimbulkan keringat
yang disebabkan oleh panas yang ditimbulkan saat memakai jilbab yang sering
dikeluhkan oleh wanita. Cocok sekali bagi wanita, apalagi wanita yang jarang
berolahraga, dan juga yang ingin diet dengan cara yang murah dan mudah.
Ternyata sudah terbukti berpakaian yang sesuai syariat menimbulkan sejuta
manfaat bagi kita adapun etika
berpakaian :
Etika berpakaian
Etika berasal dari bahasa yunani yaitu ethos yang berarti karakter, atau adat kebiasaan yang mana etika berhubungan erat dengan konsep penilai kebenaran atau evaluasi terhadap sesuatu yang telah dilakukan. Dalam berpakaian ada beberapa etika yang harus diperhatikan oleh seorang muslim, diantaranya:
1. Membaca doa
2. Disunnahkan untuk mendahulukan anggota tubuh yang bagian kanan dalam mengenakan pakaian
3. Memakai pakaian yang rapi dan sopan yang sesuai dengan tempat
4. Disunnahkan melepaskan pakaian dari sebelah kiri.
Jadi dalam mengenakan pakaian tidak hanya sekedar langsung memakai pakaian tersebut, melainkan ada beberapa aturan-aturan yang harus diperhatikan sebelumnya.
Sangat dianjurkan memakai pakaian dari sebelah kanan lalu sebelah kiri, dan melepaskannya dari sebelah kiri lalu kanan. Dan sebenarnya tidak hanya dalam hal berpakaian saja tapi dalam mengerjakan semua hal sanagat dianjurkan melakukannya dengan yang kanan terlebih dahulu, seperti, makan, wudlu, hingga memakai sandal pun harus didahulukan yang kanan, sesuai dengan hadits yang diriwayatkan oleh Abu Daud dan Tirmidzi tentang tata cara mengenakan sandal. Bahwa itu merupakan mengarahkan segala sesuatunya, menuju ke yang sebelah kanan. Dimana sebelah kanan, merupakan perlambang dari "Ashabul yamin", golongan kanan, atau golongan yang baik. Dan sebelah kiri umumnya adalah perlambang dari "Ashabul shima", atau golongan kiri, atau golongan yang menjadi lawan dari baik.
Pahamilah perlambang "KANAN" dan "KIRI" ini, bahwa itu merupakan pemahaman secara tersirat, bahwa semua tindakan kita, laku kita, akhlak kita, haruslah diarahkan pada hal-hal yang baik, yaitu golongan orang-orang yang mendapatkan petunjuk Allah dan mengerjakannya.
Etika berpakaian
Etika berasal dari bahasa yunani yaitu ethos yang berarti karakter, atau adat kebiasaan yang mana etika berhubungan erat dengan konsep penilai kebenaran atau evaluasi terhadap sesuatu yang telah dilakukan. Dalam berpakaian ada beberapa etika yang harus diperhatikan oleh seorang muslim, diantaranya:
1. Membaca doa
2. Disunnahkan untuk mendahulukan anggota tubuh yang bagian kanan dalam mengenakan pakaian
3. Memakai pakaian yang rapi dan sopan yang sesuai dengan tempat
4. Disunnahkan melepaskan pakaian dari sebelah kiri.
Jadi dalam mengenakan pakaian tidak hanya sekedar langsung memakai pakaian tersebut, melainkan ada beberapa aturan-aturan yang harus diperhatikan sebelumnya.
Sangat dianjurkan memakai pakaian dari sebelah kanan lalu sebelah kiri, dan melepaskannya dari sebelah kiri lalu kanan. Dan sebenarnya tidak hanya dalam hal berpakaian saja tapi dalam mengerjakan semua hal sanagat dianjurkan melakukannya dengan yang kanan terlebih dahulu, seperti, makan, wudlu, hingga memakai sandal pun harus didahulukan yang kanan, sesuai dengan hadits yang diriwayatkan oleh Abu Daud dan Tirmidzi tentang tata cara mengenakan sandal. Bahwa itu merupakan mengarahkan segala sesuatunya, menuju ke yang sebelah kanan. Dimana sebelah kanan, merupakan perlambang dari "Ashabul yamin", golongan kanan, atau golongan yang baik. Dan sebelah kiri umumnya adalah perlambang dari "Ashabul shima", atau golongan kiri, atau golongan yang menjadi lawan dari baik.
Pahamilah perlambang "KANAN" dan "KIRI" ini, bahwa itu merupakan pemahaman secara tersirat, bahwa semua tindakan kita, laku kita, akhlak kita, haruslah diarahkan pada hal-hal yang baik, yaitu golongan orang-orang yang mendapatkan petunjuk Allah dan mengerjakannya.
Warna Pakaian yang Paling Disukai
Nabi
Warna pakaian yang disukai oleh Nabi saw adalah hijau karena warna ini merupakan warna pakaian disurga. Ada yang mengatakan bahwa memandang kehijauan dan air yang mengalir dapat menguatkan pengllihatan. Karena hasiatnya itulah, warna hijau menjadi warna yang paling dsukai oleh rasulullah. Ibnu Baththal menngatakan, “Dengan Rasuliullah menyukainya saja sudah cukup bagi warna ini kemuliaan dan alasan disukai.” Qatadah menuturkan, “Suatu hari kami pergi bersama Anas r.a kesuatu tempat. Lalu ketika kami sampai disana seseorang berujar, ‘Betapa indah kehijauan ini.’ Maka ketika itu Anas berkata, ‘kita sudah pernah membicarakan bahwa warna yang paling disukai oleh Nabi SAW. adalah hijau.”
Jadi dapat disimpulkan, bahwa berpakaian dalam islam itu telah diatur dan kita wajib mengikuti aturan yang telah ada. Salah satunya adalah menutup aurat. Menutup aurat telah diatur dalam Al Quran surah An Nur ayat 31 dan Al Ahzab ayat 59 serta Hadist. Berpakaian sesuai syariat haruslah menutup aurat, karena selain sebagai rasa kita sebagai seorang muslim, itu juga sebagai keuntungan dan kenikmatan tersendiri, karena menutup aurat itu banyak sekali manfaat yang terkandung. Ada banyak hal untuk membiasakan kita berpakaian menutup aurat, mulai dari hal yang kecil, hingga hal yang besar. Menutup aurat itu penting. Agar kita terhindar dari hal yang negatif serta meningkatkan keimanan kita kepada sang Khaliq.
Warna pakaian yang disukai oleh Nabi saw adalah hijau karena warna ini merupakan warna pakaian disurga. Ada yang mengatakan bahwa memandang kehijauan dan air yang mengalir dapat menguatkan pengllihatan. Karena hasiatnya itulah, warna hijau menjadi warna yang paling dsukai oleh rasulullah. Ibnu Baththal menngatakan, “Dengan Rasuliullah menyukainya saja sudah cukup bagi warna ini kemuliaan dan alasan disukai.” Qatadah menuturkan, “Suatu hari kami pergi bersama Anas r.a kesuatu tempat. Lalu ketika kami sampai disana seseorang berujar, ‘Betapa indah kehijauan ini.’ Maka ketika itu Anas berkata, ‘kita sudah pernah membicarakan bahwa warna yang paling disukai oleh Nabi SAW. adalah hijau.”
Jadi dapat disimpulkan, bahwa berpakaian dalam islam itu telah diatur dan kita wajib mengikuti aturan yang telah ada. Salah satunya adalah menutup aurat. Menutup aurat telah diatur dalam Al Quran surah An Nur ayat 31 dan Al Ahzab ayat 59 serta Hadist. Berpakaian sesuai syariat haruslah menutup aurat, karena selain sebagai rasa kita sebagai seorang muslim, itu juga sebagai keuntungan dan kenikmatan tersendiri, karena menutup aurat itu banyak sekali manfaat yang terkandung. Ada banyak hal untuk membiasakan kita berpakaian menutup aurat, mulai dari hal yang kecil, hingga hal yang besar. Menutup aurat itu penting. Agar kita terhindar dari hal yang negatif serta meningkatkan keimanan kita kepada sang Khaliq.
Berikut beberapa dalil atau hadist
tentang adab berpakaian
. HADITS
عَنْ اِبْنِ عَبَاسٍ قَالَ:قَالَ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّ اللهِ عَلَيْهِ وَسَلَم:الْبَسُوْمِنْ ثِيَابِكُمْ الْبَيَاضَ؛ فَاِنَّهَا مِنْ خَيْرِ ثِياَبِكُمْ, وَكَفِّنُوْافِيْهَا مَوْتاَكُمْ (اخرجه أبوداودوالترمذي والطبراني)[2]2
Artinya: Dari Ibnu
Abbas R.A., ia berkata: Rasulullah saw. bersabda: “pakailah pakaian berwarna
putih. Karena pakaian putih adalah pakaian yang paling baik. Dan kafanilah
orang yang meninggal dengan kain putih.”(H.R Abu Daud dan Tirmidzi)[3]
وَعَنْ اَبِيْ رِمْثَه رِفاَعَة التَّيْمِيْ ـ رَضِيَّ اللهُ عَنْهُ ـ, قَالَ : رَأَيْتُ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّ اللهِ عَلَيْهِ وَسَلَم ـ وَعَلَيْهِ ثَوْبَانِ أخْضَرَانِ. (رواه أبو داودوالترمذي بإسنادصحيح)[4]4
Artinya: Dari Abu
Rimtsah Rifaah at-taimiy R.A. Ia berkata: “saya pernah melihat Rasulullah
SAW.memakai dua baju yang hijau”(H.R Abu Daud dan Tirmidzi)[5]
وَعَنْ جَابِرٍ رَضِيَّ اللهُ عَنْهُ : أنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّ اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَم دَخَلَ عَامَ الْفَتْحِ مَكَّةَ وَعَلَيْهِ عِمَا مَةٌ سَوْدَاءُ (رواه داود)[6]6
Artinya: Dari Jabir
R.A., ia berkata:”ketika Rasulullah SAW. memasuki kota makkah pada hari
penaklukannya, beliau memakai sorban hitam”(H.R Abu Daud).[7]
عَنْ عَبْدِالْعَزِيْزِبن اَبِيْ رَوَّادِ عَنْ سَاِلِم بن عَبْدِاللهِ عَنْ اَبِيْهِ عَنِ النَّبِيْ صَلَ اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَم قَالَ: الْإِسْبَالُ فِيْ الْاِزَارِوَالْقَمِيْصِ وَالْعِمَا مَةِ مِنْ جَرَّمِنْهَا شَيأخيَلاَءِ لَمْ يَنْظُرُاللهِ اَلَيْهِ يَوْمَ الْقِيَا مَةِ (اخرجه ابوداود)[]8
Artinya: Dari Abdul
Aziz bin Abu Ruwad, dari Salim bin Abdullah, dari ayahnya, dari Nabi SAW
bersabda:” hendaknya dipanjangkaan sarung, baju, dan sorban, barang siapa
memanjangkan sesuatu darinya karena sombong Allah tidak akan melihatnya pada
hari kiamat.” (H.R Abu Daud)
وَعَنْ البَرَئِ رَضِيَّ االلهُ عَنْهُ قَالَ: كَانَ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّ اللهُ عَلًيْهِ وَسَلَمَ مَرْبُوْعًا وَلَقَدْ رَاَيْتُهُ فِيْ حُلَّةٍ حَمْرَاءَ مَا رَاَيْتُ شَيْأً قَطُّ اَحْسَنَ مِنْهُ (اخرجه ابوداود)[9]9
Artinya: Dari Al
Barra bin Azib R.A., ia berkata: “Tubuh Rasulullah SAW. berukuran sedang. Saya
pernah melihat beliau mengenakan kain merah, dan belum pernah melihat orang
yang lebih tampan dari beliau.”(H.R Abu Daud)[10]
عَنْ اَبِيْ هُرَيْرَةَ : اَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّ اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَم قَالَ اِذَا اَنْتَعَلَ اَحَدْكُمْ فَلْيَبْدَأ بِا لْيَمِيْنِ وَإِذَانَزَعَ فَالْيَبْدَأْ بِالشِّمَالِ وَالْتَكُنُ الْيَمِنِى أَوْ لَهُماَ يُنْتَعَلُ وَآخِرَهُمَايُنْزَعُ(اخرجه ابوداودوالترمذي وقال أبو عيسى هذاحديث حسن صحيح)[11]11
Artinya: dari Abu
Hurairah bahwasanya Rasulullah SAW bersabda” kalau kamu memakai sandal, pasang
yang kanan terlebih dahulu tetapi kalau membukanya yang kiri buka dahulu, jadi
yang kanan adalah pertama dipasang dan yeng kiri terakhir dibuka.”(HR Abu Daud dan
Tirmidzi, dan Abu Isa berkata ini hadits hasan shahih).
Contoh gambar berpakaian yang salah:
Contoh yang benar:
maaf gambaarnya gk bisa keupload :'V silahkan cari di image
Sekian, mohon maaf bila masih banyak kekurangan
karena kesempurnaan hanya milik Allah SWT., Wassalamu'alaikum WR WB !
Tidak ada komentar:
Posting Komentar